Alasan Sebenarnya Kenapa Game Mobile China Jauh Lebih Awet Dibanding Jepang - Industri game mobile telah menjadi fenomena global, tetapi perbedaan signifikan dalam ketahanan dan keberlanjutan game mobile antara China dan Jepang menarik perhatian banyak pengamat. Meskipun kedua negara memiliki basis pemain yang besar dan aktif, ada beberapa faktor kunci yang menjelaskan mengapa game mobile asal China cenderung lebih awet dibandingkan dengan Jepang.
1. Situasi Pasar yang Berbeda
Pasar game mobile di Jepang sangat kompetitif, dengan banyak pengembang, baik besar maupun kecil, berjuang untuk mendapatkan perhatian pemain. Meskipun banyak developer Jepang mampu meraih pendapatan tinggi, ketatnya persaingan menciptakan tekanan untuk merilis game baru secara terus-menerus. Banyak game yang sukses dalam waktu singkat sering kali menghadapi risiko penutupan jika mereka tidak dapat mempertahankan popularitasnya. Ini berujung pada keputusan untuk mengembangkan proyek baru, alih-alih memperbaiki game yang ada.
Di sisi lain, pasar game mobile China memiliki ekosistem yang lebih mendominasi dan beragam. Dengan populasi yang sangat besar dan pertumbuhan pengguna smartphone, pengembang memiliki basis komunitas yang stabil. Hal ini mendorong developer untuk lebih berani mengambil risiko dan berinvestasi dalam proyek ambisius yang berpotensi menarik minat pemain secara global.
2. Pendekatan terhadap Gameplay dan Jenis Pemain
Di Jepang, banyak pemain lebih memilih game mobile kasual yang bisa dimainkan dalam waktu singkat, seperti saat bepergian. Ini menciptakan permintaan untuk game dengan gameplay sederhana yang tidak terlalu memakan waktu. Akibatnya, banyak game mobile Jepang memiliki produksi yang lebih rendah dan kurang menarik dibandingkan game dengan kualitas grafis dan gameplay yang lebih tinggi.
Sebaliknya, pengembang game mobile China tidak hanya fokus pada pasar domestik, tetapi juga berusaha untuk menarik perhatian secara global. Contoh paling menonjol adalah game seperti Genshin Impact dan Honkai Star Rail, yang telah meraih sukses internasional berkat kualitas tinggi dan gameplay yang mendalam. Dengan memanfaatkan tren dan teknologi terbaru, game-game ini mampu menarik basis pemain yang lebih luas.
3. Strategi Pemasaran dan Adaptasi
Salah satu kekuatan besar dari game mobile China adalah kemampuan mereka untuk memasarkan produk secara global. Pengembang tidak terhambat oleh batasan lokal dan dapat menjangkau pasar internasional dengan lebih mudah. Mereka seringkali memiliki strategi pemasaran yang agresif, memanfaatkan berbagai platform media sosial dan kemitraan untuk memperluas jangkauan.
Sementara itu, banyak game mobile Jepang masih terfokus pada pasar domestik, yang membatasi potensi pertumbuhan mereka. Meskipun ada beberapa game adaptasi anime yang populer, seperti Dragon Ball Z Dokkan Battle dan Bleach Brave Souls, banyak dari game ini tidak mampu bersaing secara global dan cenderung memiliki siklus hidup yang lebih pendek.
4. Komitmen pada Portofolio dan Identitas Developer
Salah satu alasan mengapa game mobile China dapat bertahan lebih lama adalah komitmen para developer terhadap portofolio dan identitas mereka. Sebagai contoh, MICA Team, developer di balik Girls’ Frontline, mungkin tidak menghasilkan pendapatan yang sangat tinggi dari game tersebut, tetapi mereka terus mengembangkan franchise ini dengan rilis tambahan seperti Neural Cloud dan Girls’ Frontline II. Komitmen ini memastikan bahwa game originalnya tetap relevan dan mendukung identitas merek mereka.
Berbeda dengan banyak developer Jepang yang cenderung menutup proyek yang kurang menguntungkan, developer China sering kali mempertahankan dan mengembangkan game mereka dalam konteks yang lebih luas, menjaga relevansi franchise mereka dalam jangka panjang.
Kesimpulan
Meskipun ada banyak faktor yang memengaruhi ketahanan game mobile, perbedaan dalam situasi pasar, pendekatan terhadap gameplay, strategi pemasaran, dan komitmen terhadap portofolio developer merupakan kunci utama yang membedakan game mobile China dan Jepang. Dengan basis pemain yang besar dan dukungan untuk inovasi, game mobile China menunjukkan potensi yang lebih besar untuk bertahan dan berkembang dalam industri yang sangat kompetitif ini. Sementara Jepang tetap menjadi pemain kuat, tantangan yang dihadapi oleh pengembang di sana menuntut pendekatan yang lebih adaptif untuk dapat bersaing secara global.